Halo Wajah Ayu !!! Selamat datang di blog solusi sehat badan, blog khusus berbagi tips kesehatan dan perawatan kecantikan

3 Tanda Penyakit Jantung di Usia Muda yang Perlu Diwaspadai


SolusiSehatBadan - Anak muda serta remaja juga rentan terkena penyakit jantung, oleh sebab itu mewaspadai gejala atau tanda-tanda penyakit jantung di usia muda juga perlu kita ketahui. Jika kita mengetahui tanda terkena penyakit kardiovaskuler secara dini, tentu akan lebih mudah untuk mengobatinya karena belum masuk dalam kategori kronis.

Sebelum kita membahas tanda penyakit jantung di usia muda, kita perlu juga mengetahui penyebabnya. Faktor utama yang menimbulkan penyakit ini secara umum dipicu oleh obesitas serta gaya hidup yang tidak sehat. Rusaknya pembuluh darah dari adanya obesitas dan pola hidup yang tidak sehat secara perlahan akan memiliki risiko terjadinya penyakit jantung lebih cepat.

Perkembangan penyakit kardiovaskuler di usia muda yang patut diwaspadai ada beberapa tanda, misalnya tekanan darah tinggi atau memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Dari beberapa penyebab tersebut, ada cara untuk mengantisipasi yang bisa kita lakukan seperti dilansir dari laman CNNIndonesia, 27/2/2017 berikut:

Tekanan darah tinggi (hipertensi)


Ini merupakan tanda utama yang harus diwaspadai karena hipertensi merupakan gangguan yang akan meningkatkan risiko terkena serangan jatung.

Pada usia muda memang cenderung lebih sulit untuk mendeteksi adanya hipertensi, hal ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, tinggi badan, dan umur. Pada umumnya tekanan darah normal pada usia bayi dan balita adalah sekitar 80-110, anak-anak sekitar 85-120, dan pada usia remaja sekitar 95-140.

Bila seorang anak dinyatakan mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) jika konsisten memiliki tekanan darah yang mendekati batas atas atau lebih tinggi dari batas normal diatas saat telah melalui 3 kali pengujian/pengukuran dalam waktu yang berbeda. Hipertensi primer secara umum sering ditemukan pada usia remaja, hipertensi ini biasanya disebabkan karena terjadinya obesitas, gaya hidup yang tidak sehat.

Pada usia anak-anak atau balita penyebab terjadinya hipertensi sekunder bisa dikarenakan adanya gangguan endoktrin, penyakit ginjal, tekanan intracranial, efek samping obat, kelainan jantung, dan racun.

Hipertensi pada usia muda biasanya tidak menimbulkan gejala yang akut, namun dapat membuat sakit kepala, hidung berdarah (mimisan), dan menurunnya kemampuan akademis serta olahraga. Hipertensi primer maupun sekunder jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah lebih cepat. Hal tersebut akan berdampak pada sistem saraf pusat (stroke), fungsi jantung terganggu, dan berisiko terjadinya gagal ginjal saat usia dewasa.

Lihat juga: Manfaat Air Jeruk Nipis Bagi Kesehatan

Hiperkolesterolemia


Hiperkolesterolemia atau disebut juga dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Hiperkolesterolemia juga menjadi tanda awal dari perkembangan penyakit jantung koroner, dan biasanya tidak pernah disadari oleh para penderita. Padahal hiperkolesterolemia dapat terjadi sejak usia anak-anak maupun remaja.
Hiperkolesterolemia pada anak lebih mungkin terjadi jika adanya riwayat penyakit jantung pada orangtuanya, mengalami obesitas/kegemukan, tekanan darah di atas normal saat seusianya, memiliki diabetes, merokok dan terpapar asap rokok.

Penanganan kolesterol pada anak sangat diperlukan untuk mencegah penyakit jantung sejak dini. Oleh karena itu, jika anak sudah memiliki faktor risiko, disarankan untuk memeriksakan kadar kolesterol darah pada usia anak-anak (di bawah 10 tahun) dan akhir usia remaja.

Kadar kolesterol total (TC) yang aman pada anak-anak sekitar kurang dari 170mg/dL. Jika kadar TC sekitar 170-199mg/dL diperlukan pemeriksaan berulang, sedangkan jika kadar TC >200mg/dL diperlukan pemeriksaan lanjut dan konsumsi obat.

Meskipun demikian, perbaikan pola makan harus diutamakan serta pola aktivitas jika anak Anda berisiko mengalami hiperkolesterolemia. Anda dapat melakukan pengurangan asupan lemak, karbohidrat dan gula dari asupan harian. Dan sebagai gantinya, tingkatkan asupan protein, serat, vitamin dan mineral terutama dari sayur dan buah.

Arterosklerosis


Tanda berkiutnya yang patut diwaspadai adalah Arterosklerosis. Hal ini dapat terjadi jika kadar kolesterol darah tidak terkendali sehingga menimbulkan plak pada sistem pembuluh darah. Perkembangan arterosklerosis memang cenderung lama, akan tetapi dapat dimulai pada masa anak-anak.

Faktor risiko arterosklerosis pada anak pada umumnya sama dengan faktor risiko hiperkolesterolemia pada  anak. Namun setiap faktor risiko seperti obesitas, hipertensi dan gaya hidup tidak sehat akan mempercepat kerusakan pembuluh darah. Arterosklerosis saat usia anak-anak adalah pemicu utama penyakit jantung dan stroke pada saat usia dewasa (20-30 tahun).

Ada beberapa tindakan bertahap yang dapat dilakukan untuk penanganan arterosklerosis dan kadar kolesterol abnormal pada anak. Di antaranya adalah merubah pola makan dan aktivitas, suplementasi, dan pemberian obat.

Perubahan pola makan dapat diawali dengan menekan konsumsi harian lemak, karbohidrat dan gula berlebih serta lebih banyak mengonsumsi protein ikan, sayur dan buah. Anak juga dianjurkan lebih aktif 30-60 menit/hari dalam 4-6 hari/minggu. Upaya perbaikan sebaiknya dilakukan secara perlahan dan konsisten karena harus dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Sementara itu, suplementasi – dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serat dan omega-3 yang bermanfaat dalam mengendalikan kadar kolesterol LDL. Anak juga tetap dianjurkan memperoleh serat dari sayur dan buah serta omega-3 dari ikan berminyak.

Upaya berikutnya, diiringi dengan pemberian obat. Pada umumnya dokter akan memberikan obat dengan jenis Statin namun upaya pengobatan tidak bertujuan untuk mengatasi arterosklerosis melainkan hanya untuk mengendalikan faktor risiko. Pemberian obat adalah langkah terakhir jika perbaikan gaya hidup dan suplementasi setelah 6-12 bulan tidak membantu menurunkan kadar kolesterol total atau kadar trigliserida yang terlalu tinggi.

Itulah 3 tanda penyakit jantung di usia muda yang perlu diwaspadai. Terapkanlah pola hidup sehat dikeluarga agar dapat terhindar dari risiko penyakit jantung.